Dakwah

KHUTBAH JUM’AT – Keutamaan Istigfar (15 Dzul Qa’idah 1437 H)

2016-08-19-Keutaman Istighfar-Ust. Zezen Zaenal Mursalin,Lc

Memberikan loyalitas cinta kasih dan kasih sayang terhadap sesama orang-orang yang beriman  merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Subḥanahu wa ta’ala  kepada kita sekalian dan diantara bentuk cinta kasih dan ukhuwah Islamiyah antara kaum muslimin, Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kepada kita sekalian untuk saling memohonkan ampun kepada Allah Azza Wa Jalla, beristiqfar bagi sesama muslim bagi saudara-saudara yang beriman, inilah yang telah diperintahkan oleh Allah Subḥanahu wa ta’ala  kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Subḥanahu wa ta’ala  di dalam surat Muhammad ayat 19, Allah Subḥanahu wa ta’ala  berfirman, yang artinya:

Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal“.

di dalam ayat yang lain, pada surat Al – Imran ayat 159 Allah Azza Wa Jalla juga telah memerintahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam untuk senantiasa memohonkan ampun bagi umatnya, Allah Subḥanahu wa ta’ala  berfirman:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

oleh sebab itu Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam apabila ada sekelompok orang datang kepada beliau untuk berbaiat dan masuk Islam maka Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam memohonkan ampun bagi mereka kepada Allah Azza Wa Jalla  dan hal itu sebagaimana pula telah diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla, didalam Surat al – Mumtahana ayat 12, Allah Azza Wa Jalla berfirman :

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk Mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat Dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka[1472] dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, Maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

oleh sebab itu Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam, beliau senantiasa apabila ada seorang sahabat datang kepada beliau, beliau senantiasa memohonkan ampun kepada Allah Subḥanahu wa ta’ala  baginya. Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam bukan hanya memohonkan pengampunan kepada Allah bagi para sahabat yang masih hidup, tetapi Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam,  juga memohonkan ampun kepada Allah Subḥanahu wa ta’ala  bagi para sahabat yang telah mendahuluinya, ketika Raja Najasih meninggal dunia dan informasi kedukaan tersebut datang kepada Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam melalui perantaraan wahyu saat itu kemudian Rasulullah beliau bersabda “Oleh sebab itu mohon ampunkanlah kepada Allah Subḥanahu wa ta’ala  bagi saudara kalian ini, demikian juga Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam apabila beliau selesai menguburkan jenazah dari kalangan kaum muslimin, Nabi senantiasa bersabda kepada para sahabatnya “mohonkanlah ampun kepada Allah bagi saudara kalian ini dan mohonkanlah kepadanya agar Allah Azza Wa Jalla  memberikan keteguhan kepadanya karena sesungguhnya sebentar lagi ia akan ditanya”.

Untuk mendengarkan lanjutan Khutbah jumat beliau secara lengkap silahkan klik player SOUNDCLOUD dibawah ini, atau anda dapat mendownloadnya dengan mengklik link DOWNLOAD

Radio Muadz 93.4FM