Kesehatan Media Pendidikan Sosial

KESEHATAN GLOBAL: KENDARI DARURAT HIV/AIDS, APA YANG HARUS DILAKUKAN?

NAMA: IWAN TEBA

Program Studi Magister Kesehatan Masya

Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan

Universitas Mandala waluya

 

Penularan penyakit HIV/AIDS di Kota Kendari semankin meningkat dari tahun ke tahun.  Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang masuk dalam isu permasalahan kesehatan global. Kesehatan global adalah sebuah riset dan tindakan kolaboratif antar negara dengan tujuan mempromosikan kesehatan bagi semua orang termasuk sebuah negara di dunia ini.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah kasus HIV (human immunodefiency virus) di Indonesia diproyeksikan mencapai 515.455 kasus selama Januari-September 2023.

Dari total tersebut, 454.723 kasus atau 88% sudah terkonfirmasi oleh penderitanya atau orang dengan HIV (ODHIV). Kemenkes menyebut, baru 40% ODHIV yang mendapatkan pengobatan HIV. Menurut usianya, pengidap HIV di Indonesia mayoritas dari kelompok usia 25-49 tahun, yakni sebanyak 69,9% dari total kasus tersebut. Kemudian kedua terbanyak dari kelompok usia 20-24 tahun sebanyak 16,1%. Diikuti oleh usia di atas 50 tahun sebanyak 7,7% dan 15-19 tahun 3,4%. Penderita segmentasi anak-anak, yakni usia balita atau di atas 4 tahun sebanyak 1,9% dan usia 5-14 tahun 1%.

Dari data yang di terbitkan oleh HaluOleo News.id pada tanggal 11 Januari 2024 pengidap penyakit HIV/AIDS pada tahun 2023 sebanyak 321 orang bertambah 31 orang yang sebelumnya pada tahun 2022 terdapat 290 positif HIV/IDS. Dinas Kesehatan Kota Kendari yang menjadi institusi tertinggi dalam penagan HIV/AIDS kota Kendari membenarkan informasi tersebut. Dengan adanya lonjakan kasus tersebut membuat Dinas Kesehatan Kota Kendari terus berupaya menekan kasus pengidap HIV/AIDS.

Lalu seefektif apakah Dinas Kesehatan mampu menekan kasus pengidap HIV/AIDS kota kendari. Mulai saat ini seharusnya pola penyebaran HIV/AIDS di Kota Kendari sudah harus mendapat kajian khusus.

Melihat Peraturan Daerah (PERDA) Kota Kendari Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS kota Kendari masih berkutat pada Pencegahan, penanganan dan rehabilitasi. Penguatan tentang penanganan HIV/AIDS seharusnya dibuat seperti pada penanganan kasus Covid-19 yang terbukti sangat efektif. Untuk itu fasilitas kesehatan khususnya ruangan rehabilitasi HIV/AIDS harus dibuat berstandar khusus. Penertiban tempat-tempat lokalisasi dan pembatasan akses penularan pengidap HIV/AIDS.

Sebagai seorang pegiat kesehatan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS menjadi prioritas utama dalam penangan HIV/AIDS di Kota Kendari. Upaya pencegahan dianggap sangat penting karena dalam studinya penyembuhan HIV/AIDS atau pengobatanya sangat lama bahkan sampai saat ini obat penyembuhan penyakit HIV/AIDS belum di temukan. Selain itu Pemanfaatan Teknologi digital, seperti aplikasi kesehatan seluler dan konsultasi medis jarak jauh, dapat membantu meningkatkan akses ke layanan kesehatan, termasuk layanan terkait HIV/AIDS. Ini juga memungkinkan untuk pendidikan, pemantauan, dan dukungan yang lebih baik kepada individu yang hidup dengan HIV. Tidak cukup sampai di situ, pengidap HIV/AIDS sebenarnya lebih banyak lagi dan itu terjadi dibeberpa daerah pelosok di Kota Kendari Tentu pola penyebaranya melalui TKI yang ada di luar negri. Harapanya upaya-upaya persuasif dan pembentukan kelompok-kolompok atau kumunitas harus tetap ada dengan membawa jargon “Memberantas HIV/AIDS sampai kepelosok”.

Radio Muadz 93.4FM
Shares