Menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat dirindukan oleh setiap umat Islam, bahkan oleh kaum muslimin yang telah menunaikannya berkali-kalipun. Oleh sebab itu, bagi yang dimudahkan oleh Allah untuk bisa menunaikan ibadah haji di tahun ini agar tidak menyianyiakan kesempatan emas tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena, belum tentu kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tersebut bisa kita dapatkan kembali di tahun- tahun yang akan datang.
Agar bisa beribadah haji dengan sebaik-baiknya, sekhusyu’-khusyu’nya dan menjadi haji yang mabrur. di samping harus ikhlas, kita harus memiliki ilmu yang cukup seputar bagaimana menjalankan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Untuk itu Islamic Center Mu’adz Bin Jabal kembali memberikan pedoman-pedoman kepada para calon jamaah haji bagaimana menunaikan haji sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. tepatnya, semuanya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih, sesuai dengan pemahaman Salaf (sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in), pemahaman yang dengannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan kita dalam memahami agama ini (Islam).
Sungguh, banyak orang yang menyesal setelah menunaikan ibadah haji. Menyesal karena menunaikan ibadah haji tanpa ilmu, atau menyesal karena kurang bersungguh-sungguh dalam beribadah di tempat yang amat mulia tersebut, menyesal karena kurang memperhatikan sunnah dan sebagainya.
Kegiatan ini berlangsung pada kamis malam 21 Dzul Qa’idah 1437 H (25 Agustus 2016) di aula Gedung Prokid (Program Kaderisasi Imam& Da’i) ICM Kendari, kegiatan berlangsung setelah pelaksanaan ibadah sholat magrib dan dilanjutkan setelah pelaksanaan ibadah sholat Isya. Dalam kegiatan ini tampil sebagai pemateri Ust. Zezen Zainal Mursalin, LC, dalam materinya Ust. Zezen yang juga Pimpinan Islamic Center Mu’adz Bin Jabal ini menyampaikan bahwa “sebagian umat Islam masih memiliki gambaran bahwa haji adalah ibadah yang sulit dan rumit. Gambaran itu tak lepas dari cara penyajian dan sistimatika pembahasan buku-buku tentang haji yang beredar selama ini. Belum lagi kesulitan-kesulitan itu memang ada yang sengaja dibuat, misalnya masalah do’a-do’a khusus pada setiap amalan, padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkannya, Juga amalan-amalan tertentu yang tidak ada dasarnya, baik dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah yang shahih, jika calon para jamaah haji ini mengikuti manasik haji yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hal tersebut tidak akan terjadi”.
Kegiatan ini akan terus di laksanakan oleh pihak ICM dimasa-masa mendatang sebagai bentuk kepedulian kepada kaum muslimin yang masih awam tentang tata cara pelaksanaan haji yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.